Selasa, 29 Desember 2015

Hanya Sepercik Curahan Hati

Menelisik tentang perdebatan antara sesama muslim yang terjadi di Indonesia dan dunia, khususnya di kampung saya dan langsung terbersit dalam benak pikiranku (yang bodoh ini) ada apa dengan orang-orang muslim? Motif apakah yang mendorong mereka membenci saudaranya sendiri? Disini kita harus sadari dan berada di ruang "kejujuran". Dengan tegas, Al-Qur'an Mustahil bohong, saya tegaskan sekali lagi MUSTAHIL Al-Qur'an bohong, dan semuanya membenarkan itu termasuk orang-orang non Muslim. Coba anda perhatikan ceramah-ceramah Dr.Zakir Naik dihadapan ribuan kaum kafirin, dan mereka mengimaninya. Kalau saja orang non muslim mengimani kenapa orang muslim sendiri "seolah-olah" mengimani? Mengimani tapi tak menyadari, menelaah, memperhatikan, mendiskusikan, memikirkan dan merealisasikannya !!! Ya, ini hanya sebagian, ini hanya sebagian dari sekian ratusan juta jiwa muslimin. Namun sebagian yang ini bisa menimbulkan dampak yang hebat dengan berbagai asumsi.
Semakin banyak perdebatan yang tidak jarang menimbulkan perkelahian serta peperangan. Subhanalloh, Walhamdulillah, Wa la ilaaha illallohu wallohu akbar, wala haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adhziimm....
Tanggalkan wahai diriku egoisme-mu yang tanpa ilmu dan akhlakul karimah itu. Terimalah dengan sabar apapun yang terjadi dan berlindunglah kepada Alloh SWT. Bersatulah dengan menjunjung tinggi Al-Qur'an dan Hadits Rosululloh SAW, dan berdakwahlah kepada mereka yang bodoh tentang ajaran kita Islam, yang harus bersatu tanpa ada warna yang membedakan. Allohu Akbar !!!
Ketika perdebatan, pertentangan dan peperangan antara umat Islam semakin hebat (naudzubillah) maka benar apa yang dikatakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghozali bahwa kita harus mengasingkann diri "keluar" dari orang-orang yang mengaku berilmu tapi tak mengindahkan ketawadhuan, malah mendatangkan kekacauan, perdebatan yang tak berujung dan egoisme yang melekat kuat dalam benak mereka. Saya orang awwam yang tidak mau dibodohi oleh orang-orang berilmu yang berjiwa "individualisme". Mohon maaf untuk semuanya, saya bukan ahli tata bahasa dan mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan yang mencerahkan, dan semoga Alloh SWT memberikan taufik dan hidayahnya kepada saya keluarga dan kepada anda semua. Amin.

Dan Kau Pun ....

Dan kau pun tertawa ketika mampu membohongiku dengan segala sandiwaramu Dendammu itu terlalu pahit dan terlalu lama Busuk nadimu busuk hat...