Dan kau pun tertawa ketika mampu membohongiku dengan segala sandiwaramu
Dendammu itu terlalu pahit dan terlalu lama
Busuk nadimu busuk hatimu
Kehidupan yang bermuara pada jiwa yang suci, kau takkan pernah mengetahuinya
Akan ku cabut dan ku bakar hingga menjadi abu
Jika memang kebahagianmu adalah kebahagian jiwa-jiwa yang suci, jangan pernah sentuh dan tenggelam dalam muara itu
Tidak akan mengerti, karena hal itu akan sia-sia belaka
.......................................................
Bawalah rahasiamu dengan pujaan hatimu
Dan kau memaksa aku untuk menelannya
Manusia macam apa ??
Duri yang menancap akan ku cabut karena ku berharap semoga Rahmat-Nya hinggap pada jiwamu
Tapi, semua itu terasa sia-sia belaka karena mata hatimu sudah tertutup rapat
Kau taburkan kotoran disini,
Kau pamerkan ketelanjangan disini,
Kau tanam api kebencian disini,
Kau simpan ranjau kesengsaraan disini,
Kau gunting rasa cinta disini,
Kau hancurkan jiwa-jiwa suci itu disini,
Kau buang sampah disini,
dan berlalu begitu saja tanpa rasa MENYESAL dan tak berperasaan.
Apalagi mau mengorbankan perasaan (jika itu anggapanmu) untuk menyerahkan sepenuhnya demi satu kata BAHAGIA
-----------------Habis pikir--------------------------
Kamis, 24 Agustus 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dan Kau Pun ....
Dan kau pun tertawa ketika mampu membohongiku dengan segala sandiwaramu Dendammu itu terlalu pahit dan terlalu lama Busuk nadimu busuk hat...
-
Hadeuh.... tos lami teu curat coret didieu yeuh, teu kalongokan asa heubeul, maklum teu kasiwer banyak job (orang sibuk ceritana). Tambah k...
-
Kuring boga babaturan ngarana (moal dibeja-beja ngarana si Amid) urang Bungbulang akur jeung kuring (Bungbulang ceuk urang kota mah kampung,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar